Aek Sipaulak Hosa Loja, sebuah tempat wisata budaya yang tersembunyi, menyimpan keindahan alam dan cerita kuno yang jarang diketahui. Berada di Desa Wisata Silalahi I, Jalan Lae Pondom – Silalahi, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, tempat ini menjadi destinasi sakral yang sering dikunjungi sebelum perjalanan menuju Tao Silalahi.

Cerita sejarah di balik Aek Sipaulak Hosa Loja menjadi daya tarik tersendiri. Legenda ini mengisahkan perjalanan Raja Silahisabungan dan istrinya, Pinggan Matio boru Padang Batang Ari, dalam mencari Hula-hula (silaturahmi dengan keluarga Istri Raja Pak-pak) ke Balla, yang kini dikenal sebagai Pakpak Bharat.

Sesampainya di Desa Silalahi I, Kecamatan Silahisabungan, Raja Silahisabungan melihat kelelahan yang dirasakan oleh istrinya yang sedang hamil. Ia mengatakan, “Jonok do Tao, ale Dang boi hita inum” yang berarti “Danau terlihat dekat dari sini, tapi airnya tak bisa kita minum.” Memohon kepada Debata Mula Jadi Nabolon (Tuhan Maha Esa), Raja menancapkan siorlombing (tongkat) ke dinding batu, dan muncullah mata air.

Dengan kata-kata “Inum boruni Raja i ma” (meminta sang istri untuk meminumnya), istri Raja pun minum air tersebut dengan kedua telapak tangannya. Setelah meminum air itu, ia berkata, “mulak do hape hosa loja” yang berarti “rasa haus dan lelah pulih kembali.” Air ini terus mengalir hingga kini, dikenal sebagai “Aek Sipaulak Hosa Loja” atau “Air pelepas dahaga/lelah.”

Legenda ini mengajarkan bahwa air tersebut diyakini mampu menyembuhkan berbagai penyakit, membawa keberuntungan dalam percintaan, serta membuka pintu rezeki. Namun, pada akhirnya, kepercayaan pada diri sendiri tetap menjadi kunci dari segala hal ini.

Aek Sipaulak Hosa Loja menjadi bukti kekayaan budaya dan alam yang tersimpan di tengah Kabupaten Dairi, mengundang orang-orang untuk menjelajahi keindahan alam sambil merenungkan kisah legendaris yang menghiasi tempat tersebut.